selamat datang di blog kami

cari yang anda butuhkan disini
Powered By Blogger

Jumat, 16 April 2010

Sejarah PT DI



PT DI adalah industri pesawat terbang milik Indonesia yang berdiri pada 23 Agustus 1976 di Bandung,Jabar.Pada saat industri ini masih bernama IPTN(sebelum berganti nama menjadi PT DI) berhasil membuat pesawat bernama Si Kumbang pada 1 Agustus 1954,kemudian disusulBelalang pada 17April1958,dan Gelatik/PZL-104 pada 1963.Pada 21 Maret1966 pendiri IPTN Nurtanio Pringgoadisuryo meninggal saat pengujian pesawat.Pada1986 singkatan N(Nurtanio) pada IPTN diubah menjadi Nusantara.Pada 31Desember 1983 CN 235 Tetuko buatan asli Indonesia berhasil diterbangkan.Pada 10 Agustus 1995 N250 Gatotkoco terbang untuk pertama kalinya di muka umum.Saat penerbangan pesawat ini para ahli baik dari dalam maupun luar negeri menilai penerbangan ini sangat berbahaya dan penuh resiko.Karena pesawat ini tidak diuji coba terlebih dahulu,melainkan langsung diterbangkan.Coba bayangkan jika saat pesawat ini diterbangkan mengalami masalah betapa malunya negara kita.Apa lagi disaksikan masyarakat dunia melalui media cetak dan elektronik.Perwakilan negara-negara tetangga pun ikut menyaksikan langsung di Indonesia.Tapi untunglah penerbangan ini sukses.Pada tahun kurang lebih 1997 Indonesia mengalami krisis moneter dimana perekonomian Indonesia sedang hancur.Tahun 1998 terjadi penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara pemerintah Indonesia dengan badan moneter internasional (IMF).Salah satu isinya adalah pemerintah Indonesia dilarang memberi bantuan dana pada PT DI.Padahal yang membuat PT DI berdiri dan menjadi jaya pada masanya,adalah dari subsidi pemerintah.Terhentinya aliran dana menyebabkan ketidakseimbangan antara volume kerja dan SDM yang banyak.Karyawan PT DI sat itu yang berjumlah 15.420 orang dan akan ditingkatkan menjadi 40.000 untuk mendukung program CN 235,N250,dan N 250 berubah menjadi beban.Dalam kondisi itu pemerintah membentuk Tim Restrukturisasi PT DI,pada saat itu pula terjadi demo besar-besaran, mereka menuntut penyelesaian upah dan mendirikan serikat pekerja dengan nama SP-FKK(Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan).PT DI saat itu membuka pensiun dini.Akhir tahun 2000 PT DI menandatangani MOU restrukturisasi utang pada BPPN sebesar 1,87 trilyun.Tetapi kondisinya tetap sama.Beberapa kali PT DI lumpuh yang menyebabkan keterlambatan pengiriman karena proses produksi terhenti.Padahal jika terjadi keterlambatan pengiriman pesawat ke pemesan,PT DI terkena penalti/denda. akhirnya semua karyawan dirumahkan selama 6 bulan.Menurut beberapa karyawan tindakan ini bisa merusak peralatan yang ada.Misalnya proses Bouncing Composite di unit fabrikasi.Material yang disebut Perpreg bisa mengeras jika tidak disimpan di ruang pendingin.Tahun 2000 dilakukan restrukturisasi dengan fokus pembuatan CN 235,karyawan yang semula 16.000 orang diciutkan jadi 9.600 orang.CN 235 yang di dalam negeri dicacimaki karena ketidakbecusannya,tetapi di negeri lain malah dibangga-banggakan.Kinerja pesawat yang pernah dibuang Merpati ini sungguh mengejutkan.Maskapai yang menyewanya adalah Asian Spirit di Filipina.Menurut pimpinanya yang ahli manajemen penerbangan CN 235 menjadi andalannya setelah mengalahkan armada sebelumnya yaitu Dash-7,LET-410,dan YS-11 yang kerap rewel.CN 235 berhasil tanpa masalah berarti dan menarik penumpang,karena pesawat ini bisa langsung mendarat di lapangan terbang kecil di dekat lokasi wisata.
''Pesawat ini cepat ,murah biaya operasinya,dan disukai penumpang''kata kepala pilot Asian Spirit.Akhirnya pada 4 September 2007 PT DI dinyatakan pailit oleh pengadilan.Inefisiensi,misi pencapaian teknologi yang terlalu tinggi ,dan tak mandirinya perusahaan menjadi bumerang saat krisis moneter pada 1997 dan dihentikannya pendanaan dari IMF menambah beban perusahaan.

Sumber :Dari berbagai sumber dengan perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar